Senin, 19 Desember 2016

Dialog Pengkonselingan menggunakan model

Klien                           : Assalamualaikum wr.wb.
Konselor                      : Wa’alaikum salam wr.wb,
                                     Silahkan masuk. Oh Firda
                                     Silahkan duduk nak.
                                    Bagaimana kabarnya hari ini, udah lama ibu gak lihat firda di pramuka lagi. Sekarang firda udah kelas berapa ini.
Klien                                       : Alhamdulillah baik buk,
                                     Iya, sekarang saya ada kegiatan diluar makanya saya sedikit mengurangi aktifitas saya dipramuka buk. Sekarang sudah kelas XI IPA 2.
                                     Maaf sebelumnya buk,  Boleh saya minta waktu ibuk sebentar.
Konselor                      : Oh tentu saja boleh.
                                     Firda ada masalah ya? sampai-sampai muka firda sedikit murung.
Klien                                       : Hmhm begitu lah buk, makanya saya mau meminta pertolongan ibuk       sebagai guru konselor saya disekolah ini.
Konselor                      : Baiklah kalau seperti itu, tapi bolehkah ibuk bertanya masalah apa yang kira-kira apa yang membuat firda datang ketempat ibuk.
Klien                                       : Begini buk, saya datang kesini ingin bercerita kepada ibuk tentang masalah saya, soalnya saya tidak tahu dengan siapa lagi saya harus bercerita, karena permasalahan yang saya punya tentang teman sekelas saya buk. Jadi saya merasa segan untuk menceritakan kepada teman-teman saya lainnya, dan saya juga takut mereka salah paham sama pandangan saya, jadi saya pikir lebih baik saya jumpai ibuk sebagai konselor disekolah ini untuk menceritakan permasalahan saya. Maukah ibuk mendengarkan permasalahan saya?
Konselor                      : Oh tentu ibuk mau, sebab itu adalah tugas ibuk, dan ibuk merasa senang karena firda sudah mempercayai ibuk untuk menceritakan permasalahan yang firda punya, tapi sebelum kita melakukan pengkonselingan alangkah baiknya ibuk kembali memperkenalkan nama ibuk kepada firda dan firda juga memperkenalkan kembali sama ibuk nama lengkapnya supaya kita lebih dekat melakukan pengkonselingannya dan lebih enak berceritanya, bolehkan Firda?
Klien                           : Oh iya buk boleh, dan saya juga berharap juga begitu kita lebih dekat  supaya saya lebih luasa untuk mengungkapkan masalah saya dengan ibuk.
Konselor                      : Baiklah kalau seperti itu, perkenalkan nama saya Fitriana, kebetulan disini saya adalah seorang konselor yang akan membimbing dalam pengkonselingan kali ini, dan sebelum kita melakukan pengkonselingan lebih lanjut, kira-kira boleh Anda memperkenalkan namanya siapa ?
Klien                                       : Boleh, nama saya Firda Nur Hasanah, Siswa kelas XI IPA 2, sekarang saya aktif di salah satu kegiatan ekstrakuler sekolah yaitu pramuka.
Konselor                      : Oh Firda, nama yang bagus dan cantik seperti orangnya, oya sebelumnya saya mau tanya dengan Firda. Apakah sebelumnya firda sudah pernah melakukan pengkonselingan ?
Klien                                       : Sebelumnya saya belum pernah melakukan pengkonseling. Saya hanya  dengar teman saya kalau dia pernah melakukan pengkonselingan dengan ibuk sebagai konselor disekolah ini.
Konselor                      : Baikalah kalau firda belum pernah melakukannya, berarti ibuk akan menjelaskan apa itu pengkonselingan, tapi sebelum itu kira-kira berapa lama waktu yang firda punya dalam pengkonselingan ini supaya kita sama-sama tidak diburu oleh waktu.
Klien                                       : oya begitu ya buk, hari kebetulan guru kami gak masuk satu les pelajaran jadi saya punya waktu luang sekitar 20 menit untuk melakukan pengkonselingan ini buk.
Konselor                      : Ok, kalau firda hanya mempunyai waktu 20 menit tidak masalah.
Baiklah, tadi firda mengatakan bahwa firda belum pernah melakukan yang namanya pengkonselingan. Bolehkah ibuk menjelaskan terlebih dahulu apa itu pengkonselingan sebelum firda menceritakan permasalahan yang firda punya.
Klien                                       : Boleh buk ,silahkan.
Konselor                      : Konseling adalah proses pemberian bantuan kepada seorang konseli,dan didalam pengkonselingan harus ada yang namanya melakukan pertemuan tatap muka  antara konselor dan konseli, yang kita lakukan seperti ini, yang tujuannya nanti akan memberikan gambaran solusi dari permasalahan yang firda hadapi. Dan didalam pengkonselingan ada asas yang kami gunakan seperti asas kerahasian, jadi firda jangan takut untuk menceritakan apa pun permasalahan yang membuat pemikiran firda terganggu. semua yang firda ceritakan kepada saya tidak akan saya ceritakan kepada orang lain karena itu sudah menjadi sumpah kami sebagai seorang konselor akan menjaga aib klien kami,dan selain itu disini firda dan saya juga harus saling terbuka terhadap permasalah yang firda punya, karena kalau tidak adanya keterbukaan permasalah proses pengkonselingan yang akan kita lakukan akan sia-sia. Bagaimana firda sudah mengerti sampai disini, boleh saya melanjutkan kembali ?
Klien                                       : Boleh, silahkan buk.
Konselor                      :Ok dan asas terakhir yang harus kami jalan kan adalah asas kesukarelaan, disini firda jangan merasa ada keterpaksaan dalam menceritakan permasalahan yang adik punya,ceritakan apa pun itu, karena saya akan sukarela mendengarkan apa pun ceritakan dan permasalahan yang firda punya. Bagaimana kira-kira sudah mengerti bagaiamana proses pengkonselingan yang akan kita lakukan.
Klien                                       : Iya, saya sudah mengerti buk.
Konselor                      : Ok, kalau firda sudah mulai mengerti, kira-kira firda bisa menceritakan kepada ibuk lebih dalam permasalahan yang firda punya.
Klien                                       : Begini, dikelas saya mempunyai teman lebih kurang 30 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan, tetapi yang lebih dominan itu perempuan, dikelas juga saya juga sebagai perangkat, saya berharap saya dan teman sekelas saya bisa untuk diajak bekerja sama dengan saya untuk bisa membuat kelas itu jadi lebih aktif lagi, tapi kenyataan sulit rasanya untuk berbuat hal yang seperti itu, ketika saya suruh untuk melakukan suatu kegiatan dalam kelas bisa dihitung berapa orang yang datang . saya gak tahu apa salah saya sampai segitunya mereka gak mau mendengarkan saya dan saya seperti tidak dianggap.
Konselor          : Oh, terus.
Klien                                       : Jadi saya merasa jegkel banget sama mereka, rasanya saya mau cepat-cepat keluar dari kelas tersebut dan turun dari jabatan saya, dan yang saya kesalkan dari mereka. Mereka itu sanggup menceritakan saya dibelakang mereka.
                                    Saya heran terkadang dengan mereka didepan saya berkata  manis-manis banget, selalu seolah mendukung hal yang saya buat. Dan pernah saya buat suatu kegiatan dan saya mewajibkan semuanya datang dan ibuk tahu respon mereka itu gak enak kali sama saya, muka mereka itu seolah menunjukkan kalau mereka itu gak suka dengan hal yang saya buat.
                                    Saya habis kata-kata untuk mereka dan habis ide untuk membuat mereka bisa berubah. Padahal kan buk menurut saya kegiatan yang saya buat itu hal yang baik dan saya juga terkadang memaklumi alasan-alasan mereka untuk tidak hadir dalam kegiatan tersebut. 

Konselor                      : Ehmmm…ibuk dapat memahami perasaan firda saat ini bagaimana rasa sakitnya menjadi perangkat yang gak direspon sama anggotanya.
                                    Saya kira, rasa sedih yang adik punya begitu dalam terhadap keadaan ini. Dapatkah firda kemukakan perasaan firda lebih jauh lagi dengan ibuk?
Klien                                       : Saya tidak tahu harus berbuat apa, rasanya saya ingin membuat mereka itu sadar kalau saya tidak suka mereka bersikap begitu dan kalau menurut saya kalau mereka tidak suka dengan sistem yang saya buat mereka bisa menggantikan saya dan bilang dengan saya kalau mereka tidak suka sama saya. Biar saya tahu dan sadar kalau yang saya buat itu salah dan gak perlu saya capek-capek untuk berpikir kegiatan apa yang harus saya buat untuk kegiatan kelas saya buk. Dan ibu tahu yang paling membuat saya sedih adalah ketika saya menekan dan mewajibkan mereka harus ikut dan gak dibolehkan pulang dulu, mereka itu diam dan seolah saya yang menerangkan kegiatan kelas dengan mereka itu gak direspon sama sekali dan malah keesokan harinya saya gak dikawan sama satu kelas, dan ketika saya ajak mereka bicara mereka hanya merespon singkat-singkat saja. Saya tahu masalahnya mereka itu marah dengan sikap yang saya buat, tapi itu kembali lagi ingin membuat mereka biar gak Cuma sekolah langsung pulang setidaknya ada kegiatan yang mendukung dalam belajar mereka untuk bisa menambah wawasan mereka ketika belajar. Toh kegiatan yang saya buat juga bukan hanya untuk main-main tanpa ada hasilnya.
Dan disaat mereka tidak merespon saya dan tidak mau mengkawani saya disitu saya hanya bisa menarik nafas dan hanya bisa sabar dengan sikap mereka kepada saya, disitu rasanya saya ingin menagis Cuma saya malu dan dianggap lemah dengan sikap yang mereka buat. Saya ingin mereka tahu kalau saya tidak akan goyah untuk terus meminta mereka untuk ikuti kegiatan kelas.
Konselor                      : Nampaknya dari yang firda katakana bahwa firda sangat berharap mereka bisa mengubah sikap dan mengikuti kegiatan kelas yang firda buat.
Klien                                       : Iya, saya sangat berharap dengan hal tersebut buk, soalnya saya udah lama dengan mereka dan mereka juga harus berpikir kalau sekolah hanya duduk dan langsung pulang tanpa ditunjang dengan kegiatan lain yang mendukung pembelajaran untuk. Tapi hal itupun selalu salah dimata mereka. Saya sudah gak tahan lagi dengan sikap yang mereka berikan kepada saya buk. Saya sudah merasa kalau saya itu sudah baik untuk mereka sudah mau buat kegiatan itu.
Konselor                      : Apakah firda sudah pernah untuk berbicara baik-baik kepada mereka terhadap permasalahan yang firda  punya.
Klien                                       : Belum buk
Saya pikir lebih baik saya diam dan mencoba untuk menghentikan kegiatan itu saja dari pada saya terus-terusan sakit hati karena sikap yang mereka berikan kepada saya.
Konselor                      : Jadi, hanya karena teman-teman yang membuat firda gak nyaman terus firda mau menghentikan kegiatan yang susah payah firda bangun.
Klien                                       : sepertinya seperti itu buk.
Konselor                      : kita sebagai seorang manusia, pasti mempunyai cobaan dan menurut saya membangun sesuatu dari awal itu memang tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Ibarat kata pepatah semakin tinggi pohon tersebut maka semakin kencang pula angina akan meniupnya. Kalau firda berpikir mereka itu gak mau merespon sikap firda mungkin mereka belum terlalu berpikir manfaat yang besar untuk kegiatan tersebut. Terkadang mungkin mereka berpikir belajar disekolah itu rasanya sudah cukup tanpa harus ikut kegiatan kelas segala. Dan saya rasa pasti ada yang akan merasakan manfaatnya kalau firda sabar dan terus berjuang untuk membangun kegiatan. Paham apa yang ibuk katakana pada firda.
Klien                                       : Iya betul kata ibuk, tapi saya masih bingung dengan mereka.
Konselor                      : kira-kira bisakah adik ceritakan kepada saya, perasaan bingung apa yang firda maksud ?
Konseli                        : saya masih bingung, kenapa mereka masih belum mengerti apa manfaat dari kegiatan yang saya buat itu.
Konselor                      : selama ini pernahkah firda mengatakan kepada mereka kalau kegiatan yang firda buat semata-mata hanya ingin membuat mereka lebih aktif dalam belajar. Dan kalau misalkan mereka masih menganggap kalau kegiatan itu belum berguna mungkin kemabli lagi belum ada kesadaran mereka terhadap hal tersebut dan mungkin firda terlalu menekan mereka harus bisa megikuti kegiatan tersebut. Padahal mereka mungkin tidak mau mengikutinya. Kan kita tidak tahu. Jadi terkadang ada tipe orang yang bisa ditekan da nada tipe orang yang gak suka diperintah, jadi firda harus paham betul dengan kerakter teman-teman firda, dan mungkin juga ada hal yang firda gak tahu tapi membuat mereka gak suka dengan sikap yang firda buat dengan mereka. Coba pahami dulu mereka biar mereka juga bisa memahami keinginan firda.
Konseli                        : Ehmhm iya juga ya buk, berarti selama ini saya pun salah juga, saya terlalu memaksakan keinginan saya tanpa  saya tahu apa keinginan mereka, berarti intinya saja juga harus paham dengan tipe-tipe teman-teman saya biar sejalan antara yang saya mau dan keinginan mereka juga.
Konselor                      :ya sudah kalau begitu, jangan terlalu menyesali yang sudah berlalu, tapi jadikan masa lalu untuk gambaran dimasa depan, bagaimana?
Konseli                        : iya buk, betul kata ibuk.
Konselor                      : Ok, waktu proses pengkonselingan ini juga mau berakhir,  kira-kira rencana apa yang akan kakak lakukan selanjutnya.
Klien                                       : Saya kira saya akan coba lebih sabar dan bertahap untuk memahamkan kepada mereka betapa pentingnya kegiatan kelas yang saya buat dan bisa menunjang wawasan mereka dalam belajar kemudian saya akan berusaha untuk tidak akan melakukan penekanan kepada mereka lagi untuk  menjalankan kegiatan tersebut dan harus sesuai dengan keinginan mereka juga.
Konselor                      : Itu tindakan yang bagus, jangan pernah menyerah untuk mencoba apa yang terbaik untuk teman-teman firda, sebab semua permasalahan pasti akan punya jalan keluar.
Klien                                       : Iya buk, saya akan terus untuk mencoba supaya mereka mengerti dengan apa yang sebenarnya saya inginkan dari mereka.
Konselor                      : Iya sama-sama, ibuk merasa firda sudah mengalami beberapa kemajuan yang berarti, oleh karena itu saya berharap untuk kedepannya terus semangat jangan pernah menyerah, karena setiap cobaan pasti akan ada jalan keluar. Mengerti.
Klien                                       : Iya buk, terima kasih sekali lagi buk, saya permisi pulang duluan ya buk.
                                    Assalamualaikum wr.wb.
Konselor                      : Wa’alaikum salam wr.wb.










Analisis  Pengkonselingan

         Dari pengkonselingan yang dilakukan itu termasuk kedalam Konseling Ego, sebab Ego  adalah segala sesuatu yang tergantung pada straight ego. Dan dari pengkonselingan diatas bahwa firda yang merupakan siswa kelas XI IPA 2 dan salah satu perangkat kelas terlalu memaksanakan keinginannya tanpa harus meminta dan mengetahui keinginan dari teman-teman lainnya.
         Dan dari pengkonselingan tersebut menyatakan bahwa firda itu adalah anak yang egois dimana segala sesuatu yang diinginkannya harus dituruti oleh orang lain, selain itu dia menganggap bahwa kalau kegiatannya itu sangat bermanfaat dan menambah wawasan  bagi teman-teman sekelasnya. Dia Cuma selalu berpikir bagaimana membuat teman-temannya itu lebih aktif lagi dikelas, tanpa harus berpikir mereka mau atau tidak, sehingga menjadikan hal tersebut menjadi kebencian dari teman-temannya sampai-sampai teman-temannya tidak mau mengkawaninya serta merespon kegiatan yang dia buat. Kemudian dari pengkonselingan diatas juga dapat dianalisis bahwa dia akan memperbolehkan segala cara supaya apa yang diinginkannya itu tercapai dan terlaksana, dan dia malah mengorbankan kawan-kawannya yang teman-temannya kemungkinnan menganngap kegiatan itu tidak penting dan membuang waktu.


Pengertian Bimbingan Karir di SD

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
      Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
      Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling.
      Pelayanan bimbingan dan konseling perlu diselenggarakan di sekolah dasar (SD) agar pribadi dan segenap potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal. Pelayanan bimbingan di SD perlu disesusiakan dengan berbagai kekhususan pendidikan di SD, terutama yang menyangkut karakteristik peserta didik, tujuan pendidikan, dan kemampuan para pelaksananya.
      Salah satu dimensi kehidupan yang harus dicapai adalah penyesuaian karier atau lebih dikenal sebagai pekerjaan. Orang dewasa muda saat ini cenderung memiliki kesulitan dalam proses penyesuaian karier. Untuk mengatasi masalah tersebut, kami menyusun makalah ini dengan memaparkan kebutuhan dasar yang diperlukan untuk penyesuaian karier di masa mendatang melalui orientasi karierbagi anak usia sekolah dasar.
.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu bimbingan karier.
2.      Apa tujuan bimbingan karier .
3.      Apa saja prinsip bimbingan karier.
4.      Apa tugas-tugas perkembangan anak SD.
5.      Bagaimana strategi dan teknik bimbingan karier anak SD.
6.      Apa Standar kompetensi bimbingan karier anak SD.
7.      Bagaimana Program pelayanan bimbingan karier anak SD.


C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan karir
2.      Untuk mengetahui bagaimana tujuan, stategi, teknik dari bimbingan karir.
3.      Supaya kita mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang ada didalam bimbingan karir di SD.


4.       
PEMBAHASAN
A.      Pengertin Bimbingan Karier
         Bimbingan karier adalah proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.[1]
         Menurut Dewa Ketut Sukardi bimbingan karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada Individu-Individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya. Berkaitan dengan sekolah bimbingan karier dapat dipandang sebagai suatu proses perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal perencanaan karier, pembuatan keputusan, perkembangan keterampilan/keahliah informasi karier, dan pemahaman diri.[2]
B.     Tujuan Bimbingan Karier
Bimbingan karir di MI/SD bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di lingkungan sekitarnya, disamping mengembangkan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang baik dan halal, juga mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir membantu peserta didik untuk memahami apa yang disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin diri, mengontrol kegiatan sendiri. Program bimbingan karir di MI/SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran karir. Layanan bimbingan karir merupakan bagian integral dari keseluruhan program bimbingan di Sekolah. Bimbingan karir erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan dalam bimbingan pribadi, sosial maupun bimbingan belajar akan mendukung perkembangan karier peserta didik.[3]
Menurut Sunaryo bahwa bimbingan karir di MI/SD diarahkan untuk:
1.      Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaaan di dunia sekitarnya
2.      Mengmebangkan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang ada di sekitar
3.      Mengembangkan kebiasaan hidup yang positif
4.      Upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak disukainya, kecakapan diri dan disiplin diri serta mengontrol kegiatan sendiri
Hal di atas sejalan dengan pendapat Miller bahwa peranan konselor adalah membantu peserta didik agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri, seperti dalam kerja sama, dan mberikan informasi tentang dunia kerja.
Super Sunaryo menjelaskan berkaitan antara bimbingan karir dengan penyesuaian diri secara keseluruhan. Dengan membantu membebaskan, ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses dan membantu mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.
Dalam Depdikbud secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu peserta didik agar dapat:
a.         Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b.        Merencanakan masa depan
c.         Membantu arah pekerjaan
d.        Menyelesaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e.         Membantu mencapai cita-cita
Dalam perkembangan karir, semua aspek perkembangan individu baik fisik, psikomotorik, bahasa, kognitif-intelektual, sosial emosi, moral, kemandirian dan religius saling berkaitan. [4]
C.    Prinsip-PrinsipBimbingan Karier
         Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan karir, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
1.      Bimbingan karir merupakan suatu proses berkelanjutan dalam hidup seseorang, bimbingan karir merupakan peristiwa yang terpilih satu sama lain. Dengan demikian, bimbingan karir merupakan rangkaian perjalanan hidup seseorang yang terkait dengan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan yang dijalaninya.
2.      Bimbingan karir diperuntukkan bagi semua individu tanpa terkecuali. Namun dalam prakteknya perioritas layanan dapat diberikan terutama bagi mereka yang sangat memerlukan pelayanan. Skala perioritas diberikan dengan mempertimbangkan berat ringannya masalah dan penting masalah untuk segera dipertimbangkan.
3.      Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada individu yang sedang dalam proses perkembangan. Dengan demikian, ciri-ciri perkembangan pada fase tertentu hendaknya menjadi dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karir.
4.      Bimbingan karir berdasarkan pada kemampuan individu untuk menentukan pilihannya. Setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihan dan mrngambil keputusan, tetapi harus bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari pilihan/keputusan itu. Ini berarti bahwa bimbingan karir tidak sekedar memperhatikan hak individu untuk mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan atau putusan secara bertanggung jawab. 
5.      Pilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Halini mengandung arti bahwa individu perlu memahami terlebih dahulu kemampuan yang ada dalam dirinya, seperti bakat,minat, nilai-nilai,kebutuhan, hasil kerja prestasi belajar dan kepribadiannya.
6.      Bimbingan karir membantu individu untuk memahami duniakerja dan sejumlah pekerjaan yang ada dimasyarakat serta berbagai sisi kehidupannya.[5]

D.    Tugas-Tugas Perkembangan Anak SD
         Siswa SD adalah mereka yang berusia sekitar 7-13 tahun yang sedang menjalani tahap perkembangan masa anak-anak dan memasuki masa remaja awal. Tugas-tugas perkembangan yang hendak dicapai oleh siswa SD adalah :

1.      Menanamkan serta mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
3.      Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
4.      Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya
5.      Belajar menjadi pribadi yang mandiri
6.      Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan, baik untuk permaianan maupun kehidupan.
7.      Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku
8.      Membina hidup sehat untuk diri sendiri dan lingkungan
9.      Belajar menjalankan peranan sosial  sesuai dengan jenis kelaminya
10.  Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial
11.  Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan
Pelayanan bimbingan dan konseling di SD mengacu pada perkembangan siswa SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan norma. 
Materi bimbingan dan konseling  di SD salah satunya yaitu bidang bimbingan karir. Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk karier masa depan.[6]
E.     Staregi dan Teknik Bimbingan Karier
         Bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan menggunakan Strategi dan Teknik sebagai berikut :
1.      Terpadu dalam dalam kegiatan pembelajaran
Melalui staretgi terpadu ini guru dapat mengaitkan materi pembelajaran sesuai kurikulum dengan materi bimbingan karier. Seperti pada materi pembelajaran Indonesia kelas III ada pelajaran alat transportasi. Dengan menjelaskan cara membuat kalimat dari alat transportasi yang ada didarat, udara, dan laut, guru dapat dengan metode tanya jawab menanyakan tentang suatu nama pekerjaan orang yang mengemudikan transportasi tersebut. Seperti pilot untuk kapal terbang, masinis Masinis untuk kereta api,
2.      Paket Bimbingan Karier
Balitbang Dikbud telah menerbitkan empat bahan buku paket bimbingan karier, yaitu :
a)      Paket I Pemahaman Diri, terdiri dari sub topic
b)       Paket II Pemahaman Lingkungan
c)       Paket III Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan
d)      Paket IV Perencanaan Masa Depan

3.    Bacaan
4.      Narasumber
5.      Pengamatan atau observasi
6.      Cerita
7.      Teknik Genogram
8.      Permainan Terpadu[7]

F.     Standar Kompetensi Bimbingan Karier Anak SD
         Norris menyarankan sekuensi bimbingan karir di sekolah-sekolah dasar,khususnya yang berkenaan dengan informasi okupasional :
1.      Taman Kanak-kanakAnak mempelajari tentang aktivitas-aktivitas kerja ibunya,ayahnya,dan anggota-anggota rumah tangga lainnya.
2.      Kelas 1 Anak belajar tentang pekerjaan dalam lingkungan yang dekat-rumah, sekolah,dan tetangganya.
3.      Kelas 2 Anak belajar tentang pemberi-pemberi bantuan jasa dalam masyarakat yang melayaninya dan juga tentang toko-toko dan usaha-usaha tetangganya yang dikenalnya.
4.      Kelas 3 Anak meluaskan studi-studi dalam masyarakat. Penekanannya pada transportasi, komunikasi, dan industri-industri utama lainnya.
5.      Kelas 4 Anak belajar tentang dunia kerja pada tingkat propinsi termasuk industri-industri utama pada propinsi itu.
6.      Kelas 5 : Studi-studi anak diperluas sehingga meliputi kehidupan industri nasional. Industri- industri utama diberbagai bagian dari Negara dipilihnya.
7.      Kelas 6 : Program anak diperluas sehingga mencakup seluruh bagian dunia.[8]
         Istilah kematangan karir untuk siswa sekolah dasar adalah kesadaran karir (career awareness) karena pada tahap ini anak masih berada pada tingkatan kesadaran sebagai bentuk kematangan karir pada tahapannya. Terdapat beberapa kompetensi karir bagi siswa sekolah dasar antara lain :
1.      Pentingnya pengetahuan konsep diri yang positif tentang perkembangan karir.
Contohnya : Mengajarkan anak SD tentang menjaga kesehatan,seperti bangun pagi dan menggosok gigi sebelum tidur.
2.      Keterampilan berinteraksi dengan orang lain.
Contoh : Mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan orang lain dengan bekerja secara berkelompok.
3.      Kesadaran pentingnya perkembangan emosi dan fisik pembuatan keputusan karir.
Contoh : Mengajarkan anak untuk tidak berkelahi dan mengajarkan bertingkah laku yang baik
4.      Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir.
Contoh Mengajarkan anak untuk belajar dengan baik demi mencapai cita-cita atau masa depan anak dengan baik.
5.      Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar.
Contoh : Mengajarkan kepada anak bahwa setiap keinginan atau belajar dengan baik pasti akan mendapatkan pekerjaan yang baik pula.
6.      Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir.
Contoh  : Melatih siswa memilih karir sesuai dengan bakat minat siswa.
7.      Kesadaran hubungan antar tanggung jawab personal,kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir.
Contoh  : Mengajarkan kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan.
8.      Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat.
Contoh  : Mengajarkan kepada anak bahwa setiap cita-cita atau pekerjan harus bermanfaat bagi orang lain
9.      Memahami begaimana cara mengambil keputusan dan memilih alternatif berdasarkan pendidikan dan tujuan karir.
Contoh  : Mengajarkan kepada anak bagaimana bersikap adil, jujur, dan amanah
10.  Kesadaran hubungan antara peran dalam lingkungan dan karir.
Contoh  : Mengajarkan kepada anak bahwa setiap pekerjaan itu harus bermanfaat bagi orang lain.
11.  Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
Contoh  : Mengajarkan kepada anak bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda
12.  Kesadaran terhadap proses perencanaan karir.
Contoh : Mengajarkan pentingnya mempersiapkan karier sejak dini[9]




G.      Program Bimbingan Karier
Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidikan Dasar telah menerbitkan buku “Pedoman Bimbingan dan Konseling Siswa di Sekolah Dasar”. Dalam buku pedoman itu disebutkan bahwa isi layanan bimbingan disekolah dasar ada tiga, yaitu :
1.      Bimbingan Pribadi-Sosial,
2.      Bimbingan Belajar, dan
3.      Bimbingan Karir. Jadi jelaslah bahwa secara formal dan legal, program bimbingan karir harus sudah diberikan sejak usia sekolah dasar. Hal ini sangat sesuai dengan teori perkembangan karir dari Ginzberg maupun Donald Super.

Lebih jauh dijelaskan secara terperinci pada buku Pedoman Bimbingan dan Konseling tersebut mengenai isi bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah (1, 2, dan 3) maupun untuk kelas-kelas tinggu (4, 5, dan 6) sebagai berikut :[10]
1.      Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya
2.      Menggambarkan perkembangan diri siswa
3.      Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan
4.      Mengenalkan keterampilan yang dimiliki siswa
5.      Menjelaskan macam-macam pekerjaan yanga ada di lingkungan sekolah
6.      Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD
7.      Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
8.      Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik
9.      Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah.
10.  Menjelaskan bahwa kehidupan msa depan dapat direncanakan dari sekarang
11.  Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
12.  Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapanya
Isi bimbingan karir untuk kelas-kelas tinggi (4,5 dan 6) :
1.    Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang  yang berhasil
2.      Melatih siswa menggambarkan kehidupan dimasa yang akan datang
3.      Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria
4.      Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
5.      Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun
6.      Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
7.      Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan
8.      Membimbing siswa untuk memperikirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat memengaruhi karir
9.      Melatih siswa merencanakan pekerjaan yang cocok pada masa dewasa
10.  Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak
11.  Melatih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan
12.  Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi
13.  Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.[11]



PENUTUP

KESIMPULAN

1.      Bimbingan karier adalah proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya
2.      Bimbingan karir di MI/SD bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di lingkungan sekitarnya, disamping mengembangkan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang baik dan halal, juga mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
3.      Istilah kematangan karir untuk siswa sekolah dasar adalah kesadaran karir (career awareness) karena pada tahap ini anak masih berada pada tingkatan kesadaran sebagaibentuk kematangan karir pada tahapannya.
4.      Kompetensi karir pada, TK : Anak mempelajari tentang aktivitas - aktivitas kerja ibunya, ayahnya, dan anggota-anggota rumah tangga lainnya. Kelas 1 Anak belajar tentang pekerjaan dalam lingkungan yang dekat-rumah, sekolah,dan tetangganya. Kelas 2 Anak belajar tentang pemberi-pemberi bantuan jasa dalam masyarakat yang melayaninya dan juga tentang toko-toko dan usaha-usaha tetangganya yang dikenalnya. Kelas 3 Anak meluaskan studi-studi dalam masyarakat. Penekanannya pada transportasi, komunikasi, dan industri-industri utama lainnya. Kelas 4 Anak belajar tentang dunia kerja pada tingkat propinsi termasuk industri-industri utama pada propinsi itu. Kelas 5 : Studi-studi anak diperluas sehingga meliputi kehidupan industri nasional. Industri- industri utama diberbagai bagian dari Negara dipilihnya. Kelas 6 : Program anak diperluas sehingga mencakup seluruh bagian dunia.




DAFTAR PUSTAKA

Amin Budiamin dan Setiawiati. Bimbingan Dan Konseling. 2009. Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam Depag RI
Ketut, Dewa Sukardi. 1987. Bimbbingan Karier Jakarta : Ghalia Indonesia
L. Herr & Cramer,1984. Guidance And Counseling Incontemporary Issue.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2011.Bimbingan Dan Konseling. Bandung:Refika Aditama
Permendikbud RI No. 111 Tahun 2014 (Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
Salahudin, Anas. 2010.  Bimbingan dan Konseling. Bandung : Pustaka Setia





[1] Permendikbud RI No. 111 Tahun 2014 (Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
[2]Dewa Ketut Sukardi, Bimbbingan Karier.( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1987). Hal : 22
[3]Amin Budiamin dan Setiawiati. Bimbingan Dan Konseling. (Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009). Hal : 142
[4]Ibid. Hal : 142-143
[5]Ibid. Hal : 144
[6]Achmad Juntika Nurihsan. Bimbingan Dan Konseling. (Bandung:Refika Aditama 2011), Hal.51-52
[7] Amin Budiamin dan Setiawiati. Bimbingan Dan Konseling. HaL : 152-154
[8] Herr & Cramer, Guidance And Counseling Incontemporary Issue.1984.  Hal: 223
[9] Ibid hal. 224
[10] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling. (Bandung : Pustaka Setia, 2010). Hal : 122
[11] Ibid Hal : 122